Selasa, 28 Oktober 2008

Kasus Foto Mesra Bupati Abdya

Roy Suryo: Wanita dalam Foto Itu bukan Istri Akmal

Oleh: TZ/Suprizal Yusuf - Serambi

Dalam jumpa pers itu turut hadir Ketua DPRK Abdya, Said Syamsul Bahri, RS Asmadi (wakil ketua), dan tiga anggota dewan lainnya, Munir H Ubit, Zulkifli Nyak, dan Nur Hakim. Di samping itu tampak juga hadir mantan Sekdakab Abdya, Drs M Nafis A Manaf, Zainuddin Daud (Ketua Swadaya Jakarta), Biayana Kamal, Datok Razali NG, RS Darmansyah, T Darmansyah SH, Mudji Budiman, Kakandepag Abdya Drs Zulkarnain, dan sejumlah mahasiswa. BANDA ACEH - Roy Suryo di Banda Aceh, Senin (27/10) kemarin mengeluarkan pernyataan yang sangat mengejutkan terkait foto mesra Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim SH, yang beredar terbatas beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil analisisnya, ahli telematika asal Yogyakarta itu menyatakan bahwa wanita di dalam foto tersebut adalah orang lain, bukan istri Akmal, Ida Agustina. Pernyataan itu disampaikan Roy dalam sebuah acara konferensi pers di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, kemarin.

Menurut Roy Suryo, foto pribadi Bupati Akmal Ibrahim bersama seorang wanita itu adalah asli dan tidak ada hasil rekayasa teknikal. “Hal ini saya buktikan melalui proses murni teknikal optic dan logic,” katanya.

Dijelaskan, proses optic adalah dilihat secara optikal apakah gambar ini ada rekayasa atau tidak. Kemudian dari sisi logic hanya ditelaah tanggal, bulan, dan waktu pengambilan foto tersebut. Namun, Roy mengakui tak bisa memastikan tanggal dan bulan pengambilan foto tersebut. “Saya perkirakan foto itu diambil sekitar dua tahun lalu, tapi tanggal dan bulannya saya tidak bisa pastikan,” kata pria berdarah ningrat ini.

Foto tersebut, menurut Roy, diambil menggunakan ponsel yang memiliki kamera 1,3 mega fixels. “Ponselnya jenis N 660 atau N 760,” jelasnya.

“Menyangkut wanita dalam foto tersebut itu bukan istri Akmal Ibrahim. Ini berdasarkan analisis yang saya lakukan,” katanya yang mendapat tepuk tangan dari para hadirin yang hadir dalam acara tersebut.

“Kebenaran itu memang tidak absolut, karena saya juga tidak sembarangan menjawabnya. Namun, apa yang saya kemukakan ini benar adanya dan bukan rekayasa belaka, “ ungkap Roy Suryo.

Menjawab pertanyaan sejumlah wartawan, Roy secara tegas menyatakan bahwa wanita bersama Bupati Akmal Ibrahim dalam foto tersebut bukanlah istrinya, melainkan wanita lain. Hal itu dia buktikan dengan membanding-bandingkan antara bentuk alis mata dan struktur warna kulit wanita yang ada di foto tersebut, dengan foto istri Akmal.

“Bentuk alis mata istri Akmal lurus bukan turun ke bawah dan struktur warna kulit wanita itu usianya sekitar 20-22 tahun. Walaupun saya belum melihat secara langsung istri Akmal, namun dari perbandingan file foto yang saya peroleh, saya bisa pastikan bahwa itu bukan istrinya,” tegas Roy yang menolak memperlihatkan foto pembanding kepada wartawan, sehingga kalangan pers menjadi kecewa.

Roy juga menyatakan bahwa dirinya siap bertanggung jawab terhadap stateman yang telah disampaikannya kepada sejumlah media menyangkut keaslian dan kebenaran foto tersebut. “Jika diperlukan saya siap dijadikan saksi ahli dalam penyelesaian permasalahan ini, saya siap dipanggil kapan saja. Karena kita juga punya dasar hukum menyangkut telematika,” papar Roy seraya mengungkapkan bahwa kasus serupa juga pernah terjadi di Pekanbaru, Riau.

Didesak segera mundur

Usai acara konferensi pers tersebut, dilanjutkan dengan acara diskusi anggota dewan, tokoh masyarakat, dan mahasiswa asal Abdya sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam diskusi itu Ketua Impelmabdya, Emil Salim, meminta kalangan dewan, tokoh masyarakat, dan mahasiswa untuk berpikir lebih jernih. “Kami Ipelmabdya menginginkan kasus ini diselesaikan secara hukum, karena negara kita adalah negera hukum. Apa yang telah dibuktikan Roy adalah secara ilmiah dan itu harus kita hargai. Namun, apa yang telah diakui istri bupati itu juga harus kita dengar karena beliau memperlihatkan bukti-bukti yang ada padanya saat itu,” ujarnya.

Namun peserta forum lainnya mendesak Ketua DPRK Abdya, Said Syamsul, untuk mengambil sikap tegas dan segera melakukan pemberhentian Akmal dari jabatan Bupati Abdya.

Jika hal itu tidak segera ditindaklanjuti maka mereka mengancam, akan melakukan aksi demo mendesak bupati mundur. “Jika Akmal tidak segera meletakkan jabatannya, maka kami mahasiwa Abdya akan melakukan aksi terhadap pemberhentian Bupati Akmal, karena kami tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang zalim,” ujar salah seorang peserta forum itu.

Sementara itu, Ketua Solidaritas Warga Aceh Barat Daya (Swadaya) di Jakarta, Zainuddin Daud mengatakan, Akmal Ibrahim harus bertanggung jawab terhadap statemen yang telah disampaikanya ke media beberapa waktu lalu. Bahwa Bupati Akmal menyatakan jika hal itu terbukti bukan istrinya maka dia akan meletakkan jabatannya dan meminta untuk dicambuk di depan warga.

“Akmal harus mempertanggungjawabkan statemennya itu, karena kita sudah mendengarkan sendiri bahwa wanita dalam foto tersebut bukan istrinya. Pada hari ini apa yang diminta Akmal terhadap kasus ini sudah kami buktikan, karena jika hal ini terus kita biarkan, maka kita akan berdosa,” papar Zainuddin Daud.

Ketua DPRK Aceh Barat Daya, Said Syamsul Bahri, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut. “Dewan memiliki hak untuk memanggil bupati dalam kasus ini,” katanya.

Menanggapi mengenai sponsor yang membiayai kedatangan pakar telematika itu, Ketua LSM Abdya Membagun Tanpa Korupsi (AMTK), Syafaruddin Thalib, mengakui biaya tersebut dirinya sendiri yang menanggulangi.

“Biayanya saya yang tanggung dan tidak ada unsur politik dalam hal ini. Semuanya didasari oleh keinginan saya untuk menjawab polemik yang timbul di dalam masyarakat selama ini menyangkut dengan tersebarnya foto bupati,” tegasnya singkat. (tz/sup)

http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=57530&rubrik=1&kategori=7&topik=16